CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 03 Maret 2009

mimpi

ada yang menelisik dusta di punggungmu, mengkhianati
membisik ragu pada terang nurani.
hingga buta, hingga dalam jagamu kau
mau tetap bermimpi. begitukah?
luka meredup duka,
lewat tayangan televisi kita
mencari pasti darimana kata-kata sampai ke akar berita.
itulah, maka topeng adalah wajahmu
yang kupuji lewat puisi dan lagu-lagu.
atau kesementaraan segala membuatmu merasa
fana adalah abadi yang muncak dalam sekali klimaks.
pernah, sekali waktu, dulu
kita melompati angan-angan dan bicara masa depan.
bagaimana kau menjadi seseorang dan moksa pada ideologi.
namun kau, pun aku, mati dibunuh hari-hari
: orang-orang berjalan pada sumbu x dan y
kemudian keluarga dan kerja dan slip gaji adalah kehidupan
sementara seniman-seniman mengkurva, menyendiri.
jadi baiknya kita mesti bermimpi
sekali lagi, mengekalkan khayalan
ketimbang menyaksi anjing-anjing mati di pinggir jalan.
kita mesti bermimpi, meski
ada saatnya malam ditikam pagi berkali-kali.

//februari 2009

0 komentar: