: buat jarot waskito
mengapa kau benci kalimat yang tak usai?
sedangkan luap rindu mungkin saja
menghabiskan kata-kata
atau mungkin kau ingin mempertegas segala, dari amsal
kapal-kapal kertas yang terombang-ambing
arus sungai
kau ingin menancapkan tombak
di tengah lapang tanah
lalu bilang sekerasnya, “hei angin!
hei setan!
hei tuhan!”
ah, mestinya kau lebih sering sembahyang
biar tambah seru perdebatan kita
tapi kau lupa, rot
selalu ada makna dari sebab dan peristiwa
tangis bukanlah senang dan sedih saja
pun orang-orang menuliskan pujian pada obituari
kita, melantangkan suara tentang apa yang tak dimengerti
aku mencintai sajak-sajak hanya sekedarnya
dan ini rahasia, rot
: tak ada yang lebih tahu ketimbang pemegang pena
// krapyak, agustus 2008
Kamis, 28 Agustus 2008
titik
Diposting oleh Aufanuuha Ihsani di 21.12
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
begitukah?
Posting Komentar